Halaman

blog-indonesia.com

Sabtu, 29 Agustus 2009

DALIL-DALIL SEPUTAR PERAYAAN MAULID

1. Dalil Pertama :


Rasulullah SAW merupakan rahmat yg teramat agung bagi seluruh alam semesta sebagaimana tertulis dalam firman Allah SWT : "Dan tiadalah kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (QS Al-Anbiya : 107)


Dan Allah SWT telah memerintahkan kita untuk bergembira dan bahagia atas lahirnya rahmat tersebut dengan berfirman : "Katakanlah ; Dengan karunia Allah SWT dan dengan rahmat-Nya, maka dengan hal-hal tersebut bergembiralah". (QS Yunus : 58)


Dalam menafsiri ayat tersebut Al-Imam Jalaluddin Abdurrahman Al-Suyuthiy mengutip dari sahabat Ibnu Abbas bahwa yg dimaksud dengan Rahmat Allah adalah Nabi Muhammad SAW.


2. Dalil Kedua:


Dalam acara Maulid terdapat hal-hal yg dapat memotivasi diri kita untuk mengucapkan Sholawat dan Salam kepada Baginda Nabi SAW. Dan kedua hal tersebut dianjurkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya: "Sesungguhnya Allah beserta para Malaikat-Nya bersholawat untuk sang Nabi. Hai orang-orang yg beriman, bersholawatlah kamu untuk sang Nabi dan ucapkanlah Salam penghormatan kepadanya". (QS Al-Ahzab 56)


3. Dalil Ketiga:


Nabi Muhammad SAW mengagungkan hari kelahiran beliau dan bersyukur atas nikmat agung yg beliau terima, karena berkat beliau alam semesta merasa bahagia. Adapun cara beliau mengagungkannya adakah dengan berpuasa sebagaimana Hadits yg diriwayatkan Abi Qotadah bahwa Rasulullah SAW suatu hari pernah ditanya mengenai puasa beliau pada hari senin, lantas beliau bersabda : "Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula (untuk pertama kalinya) aku menerima wahyu". (HR. Muslim)


Itu adalah suatu bukti nyata tentang adanya peringatan Maulid saat hari lahir Rasulullah SAW tiba pada setiap kesempatan yg dijumpai.



4.Dalil Keempat:


Maulid Nabi SAW merupakan hal yg baik menurut para Ulama dan orang-orang Muslim diberbagai daerah, sehingga peringatan Maulid Nabi adalah suatu acara yg dianjurkan oleh syara' karena ada sebuah kaidah fiqh yg bersumber dari riwayat Abdullah ibn Mas'ud RA yg berbunyi : "Segala sesuatu yg dinilai baik oleh umat Islam, maka baik pula bagi Allah SWT. Dan segala sesuatu yg dipandang buruk oleh umat Islam, maka buruk pula bagi Allah SWT". (HR. Abu Dawud)


5. Dalil Kelima :


Perlu diketahui bahwa tahu akan Mu'jizat dan Irhash Nabi dapat menambah kesempurnaan iman dan mahabbah (rasa cinta) seseorang pada Nabi SAW, sebab tabiat manusia memiliki kecenderungan menyukai hal-hal indah, mulai dari fisik maupun kepribadian, pengetahuan dan perbuatan, tingkah laku maupun keyakinan. Dan tiada yg lebih bagus, lebih sempurna dan lebih utama daripada kepribadian dan kebiasaan Baginda Nabi SAW.


Menambah mahabbah serta kesempurnaan iman itu merupakan dua hal yg di anjurkan oleh syara', sehingga segala sesuatu yg dapat membawa kita kepada kedua hal tersebut secara otomatis juga menjadi anjuran syara'.



6. Dalil Keenam :



Dari riwayat Shohabat Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di sorga". (HR. Thobroniy)



Dari Hadits di atas, sudah jelas bahwa orang-orang yg mencintai Nabi SAW akan bersama beliau di sorga. Sedangkan bentuk ungkapan rasa cinta terhadap beliau banyak sekali macamnya, diantaranya adalah dengan memperingati Maulid Nabi SAW.



7. Dalil ketujuh :



Memang sebagian golongan masih merasa belum puas dengan dalil-dalil yg disebutkan dalam blog ini, namun Allah SWT telah berfirman : "Dan semuanya kami kisahkan kepadamu (wahai Muhammad) tentang cerita para Rasul, adalah kisah-kisah yg dengannya kami teguhkan hatimu". (QS. Hud : 120)



Hikmah yg terkandung dalam pemaparan kisah-kisah para Rasul pada ayat tersebut bertujuan untuk meneguhkan hati baginda Rasulullah SAW ketika disuguhi dengan berbagai macam cobaan dari Allah SWT. Dan tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa sekarang ini kita lebih membutuhkan keteguhan hati daripada rasa butuh beliau saat itu, dengan menyebutkan kisah-kisah Rasulullah SAW.



Dengan dalil yg ketujuh ini kita bisa merasakan betapa agungnya perayaan Maulid Nabi, yakni ketika kita sadar bahwa kehendak Allah SWT didalam menyebut biografi para Rasul-Nya adalah agar dijadikan panduan kehidupan, dan kita bisa mencontoh salah satunya, dengan membaca kisah kehidupan Rasulullah SAW yg paling utama diantara para Rasul lainnya.



Setelah kita mengetahui dalil-dalil secara keseluruhan di atas, maka peringatan Maulid Nabi SAW sudah tidak diragukan lagi keabsahan di dalam pelaksanaannya. Namun demikian kita tetap harus selalu mengoreksi pelaksanaan Maulid, agar tidak ternodai oleh hal-hal yg tidak selaras dengan norma-norma agama Islam. **soulsick**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar