Halaman

blog-indonesia.com

Kamis, 27 Agustus 2009

MAULID NABI, tradisi yang bersyari'at atau sekedar tradisi?

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman yang membawa zaman kegelapan menuju zaman yang terang penuh dengan cahaya, bagaimana tidak jika saat beliau lahir, saat itu juga pintu langit ditutup untuk iblis yang biasanya dengan seenaknya mencuri informasi-informasi penting langsung dari langit, semenjak itu pula para dukun sudah tidak dapat meramal lagi dengan akurat, karena iblis selalu dilempari oleh para Malaikat ketika berusaha menembus langit.
Dengan demikian bisa kita rasakan betapa gelapnya zaman sebelum Rasulullah SAW dilahirkan, yakni ketika umat manusia terkena wabah mempercayai dukun-dukun sesat yang menyesatkan dan mereka tidak merasa telah diperbudak menjadi bagian dari tentara iblis yang diandalkan, namun semuanya berubah setelah Nabi Muhammad SAW hadir dimuka bumi ini dengan membawa cahaya ilmu yang menjadi petunjuk bagi para jin dan manusia.


Tugas kita sebagai kholifatullah fil Ardhi tentu harus menapaki budi pekerti belia yang Akhlakul Karimah, termasuk salah satu cara untuk mengetahui budi pekerti beliau adalah membaca ulang kisah-kisah tentang mukjizat, keistimewaan serta pola hidup beliau yang agung sekaligus agar menjadi perbendaharaan iman dihati kita masing-masing.


Maulid Nabi adalah suatu acara yang didalamnya melibatkan pembacaan sejarah kehidupan beliau, meskipun banyak golongan yang tidak merestuinya, namun acara tersebut tetap terlaksana setiap ada kesempatan dijumpai tanpa terkikis kesombongan zaman.
**john kova**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar