Halaman

blog-indonesia.com

Minggu, 30 Agustus 2009

SEKILAS TENTANG HARI SENIN DAN BULAN RABI'UL AWWAL

Kelahiran dan kehadiran Nabi SAW didunia sebagai panutan utama merupakan karunia terbesar bagi seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW terlahir saat fajar pada hari Senin bulan Rabi'ul Awwal, tepatnya pada hari kedua setelah Allah SWT menghancurkan Ash-hâbil-fîl saat mereka melakukan serangan besar-besaran untuk menghancurkan Ka'bah atau Baitullah pada tahun yg lebih dikenal dengan tahun gajah (Am Al-fil).



Mungkin belum pernah terbersit sama sekali dalam benak pembaca sekalian, tentang apa hikmah dibalik lahirnya Rasulullah SAW pada hari dan bulan tersebut, serta kenapa Rasulullah SAW tidak terlahir pada bulan agung yg lain seperti bulan Ramadhan (bulan dimana Al-Qur'an diturunkan dan juga menyimpan malam seribu bulan yakni Lailatul Qadar), atau mungkin bulan mulia yg lain seperti Rojab dan Dzul Hijjah, atau pada malam Nishfu Sya'ban, ataupun saat hari jum'at dan malamnya.



Jika dirasa semua itu tentu menjadi tanda tanya besar yg penuh misteri dalam mengungkapkan kejelasannya. Ibn Al-Hajj pernah berpendapat bahwa ternyata terdapat empat hikmah tentang lahirnya Rasulullah SAW pada bulan Rabi'ul Awwal dan hari Senin.


Pertama :



Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa, Allah SWT menciptakan pepohonan pada hari Senin, dan hal ini merupakan sebuah peringatan bahwa pada hari itu juga Allah SWT menciptakan semua makanan dengan segala bentuknya, rizqi, hidangan dan semua kebaikan yg menjadi sumber primer bagi kelangsungan hidup anak cucu Adam, serta memberikan ketenangan untuk kehidupan mereka.
Begitu pula dengan Rasulullah SAW, kehadirannya merupakan anugerah yg tak terhingga bagi umat manusia, sehingga kita dapat merasakan nikmatnya keluar dari seruan-seruan kekufuran serta kemusyrikan yg abadi dengan lantaran beliau sebagai utusan Allah SWT.



Kedua :



Kelahiran Rasulullah SAW pada bulan Rabi'ul Awwal mengundang arti tafa'ul, yakni sebuah harapan akan kebaikan dan kemuliaan. Karena kata "rabi" secara terminologi berarti musim semi, dan seperti kita ketahui bahwa musim semi merupakan musim yg paling dinanti-nantikan kehadirannya dan merupakan musim yg terbaik diantara musim-musim yg lain.



Ketiga :



Syari'at Nabi Muhammad SAW merupakan syari'at yg terbaik dan paling mudah bagi seluruh umat manusia daripada ajaran-ajaran yg lain seperti halnya musim semi yg lebih unggul daripada musim-musim lainnya. Nabi SAW bersabda : "Aku telah diutus (untuk meninggalkan yg tidak benar) dengan membawa ajaran yg diminati dan mudah". Menurut Al-Munawiy yg dimaksud dengan Agama yg mudah adalah agama yg tidak membebani dan memberatkan terhadap umatnya ketika dalam kesulitan, dan agama itu adalah agama Islam. (Al-Fawa'id Al-Janiyyah hal.226-227)



Keempat :



Untuk menghilangkan anggapan (keramat gandul) bahwa kemuliaan Nabi SAW semata-mata disebabkan beliau lahir pada bulan dan hari yg sudah mendapatkan predikat mulia menurut syari'at, semisal bulan Ramadhan, Asyhur Al-Hurum dan malam jum'at, padahal Allah SWT menghendaki untuk mengagungkan zaman atau bulan dimana beliau terlahir, sebagaimana Allah SWT mengagungkan kota madinah sebab disemayamkannya jasad beliau disana, karena kota Makkah telah lebih dahulu mendapatkan titel Al-Mukarromah.**soulsick**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar