Halaman

blog-indonesia.com

Jumat, 11 September 2009

Sejarah Lailatul Qodar

Ulama sepakat bahwa Lailatul Qodar adalah malam yg sangat istimewa dibandingkan malam-malam yg lain. Malam Lailatul Qodar hanya dimiliki umat Nabi Muhammad SAW, tidak dimiliki umat nabi-nabi yg lain, sejarah Lailatul Qodar hanya dimiliki umat Muhammad yaitu suatu ketika Nabi diberi tahu perihal seorang laki-laki dari kaum Bani Israil yg selalu membawa senjata untuk perang selama seribu bulan sesuai dengan Hadits : "Diriwayatkan dari sahabat Ibn Abbas, suatu ketika Nabi diberi tahu tentang seorang laki-laki dari kaum Bani Isroil yg selalu membawa senjata (pedang) untuk perang selama seribu bulan, Beliau (Nabi) terkejut dan berharap hal serupa (perang seribu bulan) bagi umatnya, dan beliau berdo'a "Wahai Tuhanku (Allah), Engkau jadikan umatku pendek umurnya sedikit amalnya", kemudian Allah memberikan Lailatul Qodar kepada Nabi yg mana Lailatul Qodar itu lebih mulia dari seribu bulan". (HR. Ibn Abbas)

Pengertian Lailatul Qodar


Ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan Lailatul Qodar, menurut Imam Qurthubi dan Imam Mujahid adalah malam ketetapan-ketetapan hukum, ada yg berpendapat malam kepastian dikarenakan malam itu Allah memastikan dan menentukan hal-hal yg dikehendaki untuk tahun mendatang, seperti urusan meninggalnya seseorang, rizki dan lain-lain, kemudian diserahkan sepenuhnya kepada empat malaikat Isrofil, Mikail, Izroil dan Jibril untuk dilaksanakan dan ditindak lanjuti. Ada pendapat lain, Lailatul Qodar adalah malam yg mulia.

Dari uraian diatas meski ulama berbeda pendapat dlm memberikan definisi Lailatul Qodar, tapi beberapa ulama sepakat bahwa beramal baik pada malam Lailatul Qodar lebih utama dlm pahalanya daripada beramal baik selama seribu bulan yg tidak bersamaan dengan Lailatul Qodar, hal ini berdasarkan firman Allah dlm surat Al-Qodr ayat 2-3 : "Tahukah engkau wahai Muhammad, apa Lailatul Qodar itu, Lailatul Qodar itu lebih baik dari seribu bulan".
Dan berdasarkan Hadits yg diriwayatkan Imam Bukhori dan Muslim : "Nabi bersabda; Seseorang yg beribadah pada malam Lailatul Qodar karna iman dan mencari pahala (dari Allah) maka ia akan dimaafkan dosa-dosanya yg telah lewat".
Dan berdasarkan hadits yg diriwayatkan Imam Baihaqi : "Nabi SAW bersabda ; Seseorang yg melaksanakan shalat maghrib dan shalat isya' dengan berjamaah sampai akhir bulan Romadlon (sebulan penuh) maka ia sudah mendapatkan pahalanya Lailatul Qodar dengan bagian yg sempurna".
Dan Imam Baihaqi meriwayatkan hadits lain : "Nabi SAW bersabda, Seseorang yg shalat isya' secara berjamaah di akhir bulan Romadlon, maka ia sama dengan mendapatkan pahalanya Lailatul Qodar".

Di dalam hadits di atas disebutkan lafadz "Qoma lailatul qodr" untuk mendapatkan Lailatul Qodar yg pahalanya beramal baik lebih utama dari pada seribu bulan apakah satu malam penuh ataukah cukup dengan setengah malam atau bahkan dengan sebentar saja, dlm masalah ini ulama berbeda pendapat.

-Kebanyakan ulama berpendapat "Seseorang dianggap qiyamu lailatil qodar cukup meski hanya sebentar, karna maknanya qiyamu lailatil qodar adalah melakukan ibadah, sedangkan ibadah cukup meski hanya sebentar, sehingga ada ulama yg berpendapat untuk mendapatkan Lailatul Qodar cukup shalat isya' dengan berjamaah di akhir bulan romadlon.

-Ulama lain berpendapat "Seseorang di anggap qiyamu lailatil qodar ia harus melakukan satu malam penuh atau lebih banyaknya malam, karna secara umumnya ia belum di anggap qiyamu lailatil qodar sehingga melakukan ibadah satu malam penuh atau paling banyaknya ibadah pada waktu malam.

Sedangkan pengertian "Imanan" adalah membenarkan dan meyakini bahwa Lailatul Qodar itu ada, dan lafadz "Ihtisaban" adalah mencari ridlo Allah dan mencari pahala atas dasar karna Allah, bukan karna orang (riya'), atau supaya dipuji orang lain, dan yg dimaksud dengan lafadz "Ghufiro lahu maa taqoddama min dzambihi" adalah Allah mengampuni dosa-dosa yg terdahulu, yaitu dosa-dosa kecil yg berhubungan dengan-Nya (haqqullah) bukan dosa-dosa besar atau dosa kecil yg berhubungan dengan manusia.



Tanda-Tanda Lailatul Qodar



Sebagai tanda turunnya malam Lailatul Qodar yaitu pada pagi harinya matahari terbit dan warna sinarnya agak putih, tidak panas dan juga tidak dingin (sedang-sedang saja) berdasarkan hadits :Nabi SAW bersabda "Terbitnya matahari tidak ada sinar yg banyak, sinarnya agak berwarna putih sampai matahari naik (kira-kira 1 meter) ketika malamnya ada Lailatul Qodar". (HR. Ahmad)

Tanda-tandanya Lailatul Qodar dengan tertutupnya sinar matahari pada waktu pagi harinya dikarnakan naik turunnya malaikat dari bumi ke langit dan dari langit ke bumi sehingga matahari tertutupi dengan sayap-sayapnya dan juga tertutupi dengan beberapa jasadnya malaikat yg sangat lembut, seakan-akan matahari pada hari itu tidak tampak sinarnya.

Faidahnya mengetahui suatu malama ada Lailatul Qodar dengan melihat terbitnya matahari yg tidak nampak yaitu sesungguhnya kita disunnahkan pada hari itu untuk melakukan ibadah pada siang harinya sebagaimana kita disunnahkan memperbanyak ibadah pada malam Lailatul Qodar, disamping itu untuk mengingat dan meneliti tahun berikutnya dengan mengikuti pendapatnya sebagian ulama bahwa Lailatul Qodar tidak berpindah-pindah. Hikmahnya malama Lailatul Qodar tidak dipastikan dan ditentukan dengan bulan, hari atau jam, supaya kita setiap saat bersungguh-sungguh dlm menjalankan ibadah untuk mendapatkan Lailatul Qodar, hal ini sama dengan pada hari jum'at ada waktu yg istimewa (mustajabah) dimana pada waktu itu siapapun yg berdoa dan tepat dengan waktu istimewa (mustajabah) akan dikabulkan apapun yg ia minta, dan waktu tersebut juga tidak ditentukan jam berapa waktu istimewa itu terjadi Lailatul Qodar terjadi dan betul-betul menjadi kenyataan.


Tanggal Terjadinya Lailatul Qodar


Lailatul Qodar memang betul-betul terjadi dan memang wujud berdasarkan hadits : Nabi SAW bersabda "Seseorang yg beribadah pada malam Lailatul Qodar karna iman dan mengharap pahala dari Allah maka ia akan diampuni dosa-dosanya yg telah lewat. (HR. Bukhori, Muslim)

Hanya saja Allah sengaja merahasiakan kapan terjadinya, dibawah ini ada beberapa pendapat dan pandangan ulama mengenai malam Lailatul Qodar :

a. Sebagian Ulama berpendapat :

-Lailatul Qodar terjadi pada tanggal 19 Romadlon
-Lailatul Qodar terjadi pada tanggal 17 Romadlon
-Lailatul Qodar terjadi pada tanggal 16 Romadlon
-Lailatul Qodar terjadi pada semua bulan Romadlon
-Lailatul Qodar terjadi pada semua tahun, tidak harus di bulan Romadlon

b. Ulama yg lain berpendapat :

-Lailatul Qodar terjadi pada 10 hari yg akhir dari bulan Romadlon, dan dari 10 hari itu yg paling bisa diharapkan adalah tanggal-tanggal yg ganjil yaitu 21, 23, 25, 27, dan 29 Romadlon.

c. Imam Nawawi berpendapat : Lailatul Qodar tidak harus berada di sepuluh hari yg akhir bulan Romadlon, tapi bisa berpindah-pindah.

d. Imam Ghozali berpendapat : Lailatul Qodar bisa dilihat dari awal dimulainya puasa Romadlon dengan perincian apabila puasa awal Romadlon dimulai pada hari :
-Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qodar tanggal 29 Romadlon
-Senin, maka Lailatul Qodar tanggal 21 Romadlon
-Selasa atau Jum'at, maka Lailatul Qodar janggal 27 Romadlon
-Kamis, maka Lailatul Qodar tanggal 25 Romadlon
-Sabtu, maka Lailatul Qodar tanggal 23 Romadlon


Malam Yang Berbeda

Melihat dari dalilnya "Lailatul qodri khoirun min alfi syahr" Lailatul Qodar terjadi pada waktu malam bukan siang, tetapi kenyataan yg kita hadapi waktu berbeda-beda seperti di Indonesia, mungkin di negara lain siang, pertanyaannya bisakah Lailatul Qodar terjadi pada waktu siang seperti contoh di atas, dalam masalah ini ulama berbeda pendapat :

-Lailatul Qodar tetap berada di satu waktu meskipun tempat dan waktunya berbeda, atau waktu siang di suatu daerah dan waktu malam di daerah lain.
-Lailatul Qodar tidak bisa terjadi kecuali pada waktu malam, jadi kalau di Indonesia malam dan di negara lain siang maka Lailatul Qodar dinegara lain menunggu masuknya waktu malam. Pendapat ini yg lebih kuat karna lebih pas dengan penamaan Lailatul Qodar yg bermakna malam kepastian, dan sesuai dengan firman Allah SWT dlm surat Al-Qodar :
1) "Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan" (Malam kemuliaan dikenal dlm bahasa indonesia dengan malam Lailatul Qodar, yaitu suatu malam yg penuh kemuliaan dan kebesaran, karna pada malam itu permulaan turunnya Al-Qur'an).
2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
4) Pada malam itu turun malaikat-malaika, dan malaikat Jibril dengan izin Tuhan-Nya untuk mengatur segala urusan.
5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbitnya fajar.**ozzyalexpazz**


Refrensi : Kasyfut Tabarih, Manahijul Imdad, Usul Fiqh, Al-Jamal, Mauhibah Dzil Fadl, Tarikh Khulafa', Hikmatut Tasyri', Al-Bayan, I'anatut Tholibin, Bughyatul Musytarsyidin, Ihya' Ulumiddin, Kutubussyafi'iyyah, Al-Kahfi Li Hambali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar