Halaman

blog-indonesia.com

Selasa, 15 September 2009

FUNGSI GANDA ADZAN & KESALAH FAHAMAN DALAM PEMAKAIAN QIAS

Pada dasarnya fungsi adzan adalah panggilan menunaikan sholat [berjamaah]. Di beberapa tempat,adzan mengalami pergeseran atau katakanlah sebuah pengembangan dari fungsi dasar itu,dg difungsikanya adzan sbagai pemberitahuan akan sudah masuknya waktu sholat.Hal ini tampak dari skian masjid yg mengumandankan waktu sholat,sementara tak satu pun org hadir di masjid selain hanya tukang adzan itu saja. Jd,akhirnya adzan berfungsi tidak lebih dr sebuah pengumuman.

Fungsi di atas qt masukkan dalam bagian fungsi dasar adzan karena kedua-duanya menyangkut ihwal sholat. Kemudian,selain fungsi dasar itu,adzan juga sunnah difungsikan untuk hal-hal laen. Katakanlah sebagai fungsi ganda,diantaranya:

1.Disunnahkan adzan ketika berhadapan dengan penyihir dari para pengabdi jin & setan yg bisa berubah-ubah bentuk satu ke bentuk yg lain. Adzan disini dimaksudkan guna menolak kejahatan setan karena mahluk terkutuk itu lari terbirit-birit manakala mendegar adzan.

2.Disunnahkan adzan pada saat ada kejadian-kejadian yang mencekam,misalnya pada saat terjadi kebakaran,peperangan,gempa dll. Termasuk dalam katagori ini adalah saat hendak melepas kepergian seseorang,misalnya org yg mau pergi haji dll.

3.Adzan disunnahkan untuk terapi manusia & atau binatang yg gila,pingsan,emosi,atau perangai jelek yg lain. Caranya adzan diperdengarkan lewat telinga manusia atau binatang itu.

4.Adzan disunnahkan bagi bayi yang baru lahir pada telinga kananya sebagaimana disunnahkan iqomat pada telinga kirinya.Rosululloh memperdegarkan adzan pada telinga kanan cucu Beliau,Sayyidina Hasan.

Dalam suatu hadits diceritakan bahwa illat dr disunnahkanya pd bayi yg baru lahir adalah menghindarkan bayi tersebut dr kejahatan 'Ummus Shibyan' disamping memperdegarkan suara keislaman kepadanya dari suara-suara yg lain.

Selain untuk hal-hal di atas,adzan kadang biasa dilakukan saat memasukkan mayit ke dalam kuburan dg mengambil hukum qias dari sunnahnya adzan pada bayi yg baru lahir. Illat yang diambil dari qias itu bahwa manusia ketika masuk kedunia diadzani maka ketika dia keluar dari dunia pun juga di adzani. Padahal illat disunnahkannya adzan pada bayi yg baru lahir bukan karena ia pertama kali menjajaki dunia, namun karena menghindarkanya dari gangguan Ummus Shibyan. Jd qias ini bukan lagi qias yang sahih tapi qias yg fasid .Karna itu,madzhab Syafi'iyah berpendapat adzan ketika mengubur mayit tidak dsunnahkan. Tp ad yg berpendapat bahwa adzan ketika memasukkan mayit kedalam kubur bisa meringankan siksa kubur bg mayit tersebut..
Wallohu a'lam bisshowab.**fandymoxer**


Refrensi: Amalul Yaum Wal Lailah,hal: 471; Tuhfatul Maudud,hal: 21; Fiqhul Islam,1/562.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar